Sabtu, 20 April 2013

Djarum Superliga 2013

         
          Hallo para pecinta badminton di seluruh tanah air, Tahun ini, Surabaya menjadi tuan rumah Djarum Superliga Badminton untuk ke dua kalinya secara berturut-turut. Surabaya di nilai paling memenuhi kriteria dari segi antusiasme penonton dan kondisi lapangan.
          Djarum Superliga di laksanakan pada 3-9 Februari di DBL ARENA Surabaya. Tentunya menjadi kebanggaan tersendiri bagi Ibukota Jawa Timur ini. Awalnya, Djarum Superliga 2013 hendak di laksanakan di Bandung atau Palembang. Berikut pernyataan dari Yoppy Rosimin selaku direktur superliga "Kami sudah berusaha mencari alternatif kota lain, yaitu Bandung dan Palembang. Tapi, GOR di Bandung kurang memadai. Kapasitas penontonnya kecil dan lapangan tidak terlalu luas. Sedangkan di Palembang, meskipun kondisi GOR-nya mirip Surabaya, namun antusias penontonnya masih kalah jauh," .


          Oya Djarum Superliga Badminton sendiri telah menjadi agenda resmi PBSI setiap dua tahun ganjil sekali.
Lima klub asing ikut serta untuk meramaikan event ini. Kelima klub asing tersebut adalah Unisys, Renesas, dan Tonami dari Jepang, Korean Ginseng Company dari Korea Selatan, dan Malaysian Tiger dan Malaysian Mas dari Malaysia. 
"Kehadiran klub-klub asing tersebut merupakan yang pertama kali dalam sejarah liga bulutangkis Indonesia," ujar Direktur Superliga, Yoppy Rosimin.
Sejumlah pemain asing pun turun berlaga membela klub lokal. Diantaranya, Hu Yun dari Hongkong, Lee Chong Wei dari Malaysia, Minatsu Mitani dari Jepang, dan Juliane Schenk dari Jerman. Bagi Yoppy, kehadiran mereka sekaligus menjadi bahan pembelajaran bagi pemain lokal untuk menimba ilmu dan pengalaman.
Ternyata hadiah yang ditawarkan Djarum Superliga tahun ini juga lebih menggiurkan lho. Jika total hadiah yang diperebutkan di ajang sebelumnya pada tahun 2011 sebesar Rp 1.3 miliar, tahun ini meningkat menjadi Rp 1,6 miliar. 
Total hadiah ini akan dibagi rata di kelompok putra dan putri. Juara I mendapat Rp 400 juta, runner-up Rp 200 juta, juara III Rp 125 juta, dan juara IV Rp 75 juta
Selama pertandingan berlangsung,penonton sangat antusias dalam mengikuti jalannya pertandingan tentunya dengan semangat Arek-arek Suroboyo. Semarak yang di keluarkan oleh penonton menjadi semangat yang kuat untuk para peserta Djarum Superlig 2013.

                 Jumat (8/2), DBL Arena Surabaya jadi saksi kehebatan tim putri Jaya Raya Jakarta. Tak mudah untuk mencapai juara. Perjuangan keras bersimpuh keringat dilakoni Adriyanti Firdasari dkk setelah dua kali gelaran Superliga hanya menjadi runner up.
Bellaetrix Manuputty menjadi penentu kemenangan. Butuh tiga game menegangkan untuk bisa keluar sebagai juara.
"Di game ketiga pelatih bilang, tenang. Saya jadi lebih tenang dan fokus," ucap Bella usai pertandingan.
Senang bukan kepalang. Itu yang dirasakan Bella karena bisa menyumbangkan poin sekaligus mengantarkan klubnya menjadi juara.
Disinggung soal kunci kemenangan, Bambang Supriyanto, sang pelatih menyebut ia menekankan untuk bisa mencuri poin di tiga partai pertama. Sebab, di situlah kekuatan utama Unisys. Keyakinannya menurunkan Firda menjadi tunggal kedua dan Bella ketiga juga menjadi strategi jitu.
Menurunkan Firda penuh resiko. Dalam dua kali penampilannya, Firda tak bermain bagus. Sementara Bella diyakini Bambang lebih punya pengalaman ketimbang Aya Ohori.
"Diberikan kepercayaan main di final berarti saya harus membayar kepercayaan pelatih dan tim. Jadi, saya harus menang," ujar Firda.

Sebagai sang juara, Jaya Raya Jakarta berhak atas hadiah uang sebesar Rp 400 juta. Soal bonus dari klub, jangan ditanya.
"Biasanya kalau hasilnya bagus yayasan (Jaya Raya) memberikan ucapan terima kasih," tutup Bambang. Pernyataan ini sangat lucu untuk di dengar.
Sementara itu, Unisys Jepang yang meraih runner up berhak atas uang sebesar Rp 200 juta. Sedangkan PB Djarum di peringkat ketiga meraih Rp 125 juta.
Supported by :



Tidak ada komentar :

Posting Komentar